ALARM ANTI MALING
Suatu perumahan padat penduduk memiliki rumah-rumah yang jaraknya rapat. Perumahan tersebut memiliki beberapa pintu masuk dan keluar, sedangkan pos satpam hanya ada di beberapa titik dalam perumahan. Satu bulan terakhir beberapa warga melaporkan kasus kehilangan yang disebabkan oleh adanya maling. Beberapa warga sempat melihat maling tersebut, namun mereka selalu kehilangan jejak. Banyak warga merasa resah dan mengusulkan adanya tindakan preventif agar sebelum maling mencuri dapat diketahui keberadaannya
1. Cara Kerja Alarm Sensor Ultrasonik
Pemilik rumah diberikan remote untuk mengakses alarm sensor ultrasonic yang telah di sembunyikan keberadaannya di sekitar pintu. Saat pemilik rumah ingin meninggalkan rumah, hanya dengan menekan tombol dari remote sensor ultrasonic maka alarm anti maling ini akan menyala dan menjaga rumah dari maling. Apabila maling menerobos pintu masuk atau mencoba merusak kunci pintu, maka alarm akan memberikan suara peringatan yang cukup keras pertanda ada maling.
2. Alat dan Bahan yang dibutuhkan
- Sensor Ultrasonik
- Buzer
- Led biru
- Led merah
- Resistor 220 ohm x 2
- IR Remote
- Kabel Jumper
- Arduino Uno/Nano
- Breadboard
3. Cara Kerja
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alarm sensor ultrasonic ini adalah peran pemilik rumah. Kita contohkan jika seorang maling ingin mencuri di rumah yang sudah diinstalasi alarm anti maling ini, ketika maling mencoba menerobos pintu masuk atau mencoba merusak kunci pintu, pada saat it maling tersebut berada pada titik jangkauan sensor ultrasonic yang kita sembunyikan keberadaannya, maka alarm akan memberikan suara peringatan yang cukup keras pertanda ada maling (disimulasikan dengan suara notifikasi buzzer) dan menghidupkan lampu sirene (disimulasikan dengan Led Merah) sehingga memberikan efek keributan yang membuat maling ketakutan.
Untuk pemilik rumah diberikan sebuah remote untuk mengakses alarm tersebut agar ketika pemilik rumah ingin masuk atau meninggalkan rumah, mereka dapat leluasa untuk mengaktifkan atau menonaktifkan alarm tersebut dari jarak yang tidak terdeteksi oleh sensor ultrasonik. Saat pemilik rumah ingin masuk kedalam rumah, hanya dengan menekan tombol pada remote jarak jauh maka sensor dapat dinonaktifkan sehingga ketika sipemilik rumah berada pada jangkauan sensor ultrasonic, alarm tidak akan menyala. Sebaliknya ketika si pemilik rumah ingin meninggalkan rumah hanya dengan menekan tombol dari remote jarak yang tidak terjangkau oleh sensor ultrasonic maka alarm anti maling ini akan menyala dan menjaga rumah anda dari maling.
4. Langkah Perancangan
Berikut langkah perancangan Alarm Anti Maling Sensor Ultrasonik:
- Sambungkan kaki GND pada Sensor ultrasonic ke pin ground arduino dan kaki VCC ke pin 5V pada arduino, kaki trigle ke pin 4 pada arduino dan kaki Echo ke pin 3 pada arduino.
- Sambungkan kaki (–) pada sensor IR ke pin GND pada arduino, kaki (+) ke pin 5V pada arduino dan kaki Sensor ke pin 2 pada arduino.
- Sambungkan kaki (+) pada buzzer ke pin 5 pada arduino dan kaki (-) ke GND pada arduino.
- Sambungkan kaki anoda led hijau ke pin 8 pada arduino dan kaki katodanya ke GND pada arduino.
- Sambugkan kaki anoda led merah ke pin 9 pada arduino dan kaki katodanya ke GND pada arduino.
- Setelah semua komponen selesai dasambungkan, tiba saatnya kita upload scrip code ke arduino. Berikut Scrip code nya :
#include <IRremote.h> //deklarasi IRremote #include <SPI.h> #define trigPin 4 //Posisi kaki trigle pada pin 4 di arduino #define echoPin 3 //Posisi kaki echo pada pin di arduino int green=8; //Posisi lampu Hijau pada pin 8 int red=9; //Posisi lampu merah pada pin 9 int buz=6; //Posisi buzzer pada pin 6 int before; int val; int RECV_PIN=2; //sensor infra red pada pin 2 IRrecv irrecv(RECV_PIN); decode_results results; void setup(){ pinMode(trigPin, OUTPUT ); //mendeklarasi trigPin sebagai output pinMode(echoPin, INPUT ); //mendeklarasi echoPin sebagai output pinMode(green, OUTPUT ); //mendeklarasi green sebagai output pinMode(red, OUTPUT ); //mendeklarasi red sebagai output pinMode(buz, OUTPUT ); //mendeklarasi buz sebagai output Serial.begin(9600); //menyesuaikan dengan tampilan serial monitor SPI.begin(); // Inisialisasi SPI bus
irrecv.enableIRIn(); before=0; pinMode(green,OUTPUT); pinMode(red,OUTPUT); } void loop() { // Serial.println(irrecv.decode(&results)); if (irrecv.decode(&results)) { Serial.println(results.value, HEX); //Menampilkan sinyal yang dihasilkan remote pada serial monitor irrecv.resume(); // Menerima nilai selanjutnya if (results.value==0xFFA25D){ //Daftarkan alamat tombol remote if(before==0){ //Memberikan nilai 0 pada integer before digitalWrite(green,LOW); before=1; // Serial.println(irrecv.decode(&results)); } else{ digitalWrite(green,HIGH); digitalWrite(buz,LOW); before=0; } } if (results.value==0xFF629D){ //button 2 if(before==0){ digitalWrite(red,LOW); before=1; } else{ digitalWrite(red,HIGH); before=0; } }
irrecv.resume(); } long duration, distance ; //deklarasi variabel dirastion dan distance digitalWrite(trigPin, LOW); //memastikan nilai trgipin off delay(2); //memberikan jeda waktu 0,2 detik digitalWrite(trigPin, HIGH); delay(10); digitalWrite(trigPin, LOW); digitalWrite(buz,LOW ); duration = pulseIn(echoPin, HIGH); //memberikan nilai pada integer duration sesuai dengan nilai echoPin distance = (duration/2) /29.1; //memberikan nilai pada integer distance sesuai dengan jarak sensor Serial.println(distance); if(before==1){ //perbandingan jika isi variable before = 1 if (distance >=130) //perbandingan jika jarak sensor diatas 50 cm { //digitalWrite(green,LOW ); digitalWrite(red,LOW ); digitalWrite(buz,LOW ); } if(distance <=120) //perbandingan jika jarak sensor dibawah 30 cm { //digitalWrite(green,HIGH ); digitalWrite(red,HIGH ); digitalWrite(buz,HIGH ); delay(100); //digitalWrite(green,LOW ); digitalWrite(red,LOW ); digitalWrite(buz,HIGH ); delay(100); } if(before==0){ ////perbandingan jika isi variable before = 1 digitalWrite(red,LOW ); digitalWrite(buz,LOW ); } } } |
Untuk lebih jelasnya simak video berikut :
0 Komentar