Subscribe Us

Advertisement

Media Penyimpanan

Media Penyimpanan Eksternal

      Penyimpanan eksternal adalah perangkat keras (Hardware) untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama. Menyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer aktif atau tidak. Memori eksternal mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka panjang. Beberapa contoh media penyimpanan eksternal adalah sebagai berikut :

1. Magnetic Disk

    Magnetic Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu (logam atau plastik) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat di magnetasi.
Contoh :
1.Floppy Disk
2.Harddisk


2. Optical Disk


  Optical Disk adalah media penyimpanan data elektronik yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan sinar laser bertenaga rendah. Cara kerjannya yaitu dengan mengguna-kan prinsip sinar laser yang disuntikan kedalam bidang cakram yang mampu menyimpan data.


2.1 Ciri-ciri Optical Disk


      Optical Disk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Menggunakan laser untuk menulis dan membaca data.
  • Dapat digunakan untuk menyimpan data yang volumenya sangat besar.
  • Dapat membaca lebih cepat.


2.2 Jenis-jenis Optical Disk

 1. CD ( Compact Disk)
    CD
    CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul. Pembacaan dan penulisan data pada piringan melalui laser. CD berbentuk lingkaran den gan diameter 120 mm serta memiliki lubang di tengah-nya yang berdiameter 15 mm. Kapasitaspenyimpanan CD dapat mencapai 870 mb yang dapat menyimpan data hingga 99 menit.



2. DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc)
DVD

  DVD adalah merupakan pengembangan dari CD. DVD memiliki kapasitas yang jauh lebih besardari pada CD biasa, yaitu sekitar 4,7 – 17 Giga Byte.



3. Blue-Ray
Blue Ray

 Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang merupakan perkembangan dari CD dan DVD. Keunggulan dari blu-ray yaitu pada kapasitas lapisan-sided Blu-ray disc, dimana lebih besar 35 kali dari CD dan
lebih besar lima kali dari DVD. Kapasitas Blu-Ray disc dual layer memiliki kemampuan menyimpan data sampai dengan 50 gb per keping.


4. FM Disk ( Fluorescent Multilayer Disc ) 

FM Disk
  Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc) adalah jenis optical disk yang mampu menampung sampai 140 GB data sekaligus, dengan kecepatan baca data sampai 1 GB per detik. FM Disc berbeda dengan kepingan yang beredar saat ini. Warnanya tidak keperakan atau keemasanmelainkan bening seperti sebuah plastik transparan biasa.


3. Tape Disk


      Tape disk adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk alat input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.
Tape Disk
3.1 Fungsi Tape Disk

      Adapun beberapa fungsi tape disk antara lain :

  1. Untuk media penyimpanan 
  2. Untuk alat input/output
  3. Untuk merekam audio, video atau sinyal

3.2 Cara Kerja Tape Disk

      Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.


3.3 Sistem Block

     Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu grup karakter disebut block. Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary memory dan primary memory pada saat akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah block dapat merupakan physical record. Diantara 2 block terdapat ruang  yang kita sebut sebagai gap (inter block gap).


3.4 Keuntungan Tape Disk
  1. Panjang record tidak terbatas Density data tinggi.
  2. Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah.
  3. Kecepatan transfer data tinggi.
  4. Sangat efisiensi bila semua atau kebanyakan record dari sebuah tape file memerlukan pemrosesan seluruhnya

3.5 Kerugian Tape Disk
  1. Akses langsung terhadap record lambat.
  2. Masalah lingkungan 
  3. Memerlukan penafsiran terhadap mesin
  4. Proses harus sequential

4. Teknologi RAID (Redundant Array of Inexpensive Disk)

4.1 Pengertian RAID

     RAID merupakan kependekan dari Redundant Array of Inexpensive Disk dimana menggunakan lebih dari satu hard-disk yang bekerja sama untuk memperoleh kinerja yang lebih dibanding menggunakan satu hard disk dan yang paling penting adalah memiliki redundant dimana jika ada hard-disk yang bermasalah (mati) data tidak akan hilang.

4.2 Level RAID

Raid memiliki bebrapa level dalam meredundant data antara lain :

1. RAID 0
   Keseluruhan hard disk yang dimiliki akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Data dipecah (striped) menjadi beberapa blok data dan masing masing blok disimpan  pada anggota dari RAID 0 pada hard disk yang berbeda.
RAID 0


2. RAID 1
    Separuh dari jumlah hard disk yang diposisikan sebagai RAID 1 digunakan sebagai mirror ari hard disk yang lain. Dengan kata lain bahwa hanya satu hard disk sebagai penyimpanan data, yang lain
berfungsi sebagai mirror atau backup data dari hard disk lainnya.

RAID 1
3. RAID 5
    Data disebar pada masing-masing hard disk dan masing masing hard disk terdapat sebuah parity yang bisa dianalogikan sebagai image dari masing – masing blok data hard disk lainnyaEfisiensi penyimpanan data menggunakan 3 hard disk adalah 66.7%, bila menggunakan empat harddisk efisiensi volume menjadi 75%.
RAID 5


4. RAID 6
   Data disebar pada empat hard disk dan masing masing hard disk terdapat dua parity yang bisa  dianalogikan sebagai image dari masing-masing blok data hard disk lainnyaEfisiensi penyimpanan data menggunakan empat hard disk adalah 50%, bila menggunakan delapan hard disk efisiensi menjadi 75%.
RAID 6


5. RAID 10
    Hard disk yang dikonfigurasi dalam RAID 10 bisa dikatakan di-striping dan di-mirror, dengan kata lain data yang disimpan dalam hard disk akan dipecah (stripe) dan didistribusikan ke separuh total hard disk dari RAID 10 tersebut, setengahnya lagi digunakan sebagai mirror dari hasil stripe yang lain. RAID 10 merupakan penggbungan antara RAID 0 dan 1.


6. RAID 1E
   Cara kerja sama persis seperti RAID 1 hanya saja RAID 1E memiliki jumlah hard disk minimal tiga hard disk. Setiap blok data memliki duplikat blok data pada kedua hard disk yang lain.
RAID 1E


7. RAID 50
    Data di-strip kedua array disk (RAID 0) kemudian pada setiap array data di-stripe lagi dengan satu parity (RAID 5). Minimal membutuhkan enam hard disk. RAID 50 merupakan penggabungan antara RAID 5 dan RAID 0.
RAID 50


8. RAID 60
    Mimimal membutuhkan delapan hard disk. Data dipecah (stripe) pada dua array, dan pada masing-masing array data di-pecah dan didistribusikan ke empat hard disk dan  masing masing hard disk pada masing – masing array terdapat dua parity yang bisa dianalogikan sebagai image dari masing-masing blok data hard disk lainnya. Efisiensi penyimpanan data menggunakan delapan hard disk adalah 50%.
RAID 60

Posting Komentar

0 Komentar