3.5.1. Pengertian File Server
File server adalah layanan penyimpanan file secara terpusat pada satu mesin. Keuntungan dari penggunaan file server ini adalah penghematan dalam penggunaan sumber daya, terutama media penyimpanan seperti hard disk untuk menyimpan file. Dengan penyimpanan secara terpusat, maka data/file hanya terdapat di satu mesin saja, tidak akan tersebar di banyak mesin, sehingga akan memudahkan untuk akses dan relatif lebih aman. Berbagi sumber daya pada jaringan komputer untuk keperluan bersama seperti file atau printer dimaksudkan untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya dalam sistem jaringan.
Supaya dapat menggunakan sumber daya bersama, user harus melakukan login pada jaringan yang selanjutnya akan melakukan akses kepada sumber daya yang dibagi pakai. Dalam hal ini diperlukan adanya server domain atau server workgroup. Domain adalah kumpulan klien yang menggunakan satu server untuk melakukan validasi user yang akan login dalam jaringan. Server domain biasa juga disebut dengan PDC (Primary Domain Controller)
3.5.2. Macam-macam File Server
Beberapa aplikasi yang sering digunakan untuk File Server antara lain :
- Samba (Server Message Blog) adalah file sharing dan printer pertama yang berjalan pada multi protokol. Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platorm system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.
- FTP atau file transfer protocol, seperti pada namanya FTP merupakan sebuah protokol yang fungsinya menukar file dalam suatu jaringan yang menggunakan TCP(Transmission Control Protocol) koneksi, bukan menggunakan UDP (User Data Protocol). FTP ini terbagi menjadi dua, yakni FTP server dan FTP Client, tentu saja keduanya memiliki pengertian yang berbeda-beda. FTP Server berfungsi dalam menjalankan software dalam menukar file. Server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila ada permintaan dari FTP Client. Fungsi FTP server adalah sebagai berikut :
- Mensharing data.
- Menyediakan indirect atau implicit remote komputer.
- Menyediakan tempat penyimpanan bagi user.
- Menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.
- FTP dapat digunakan untuk melakukan backup dan restore data Website dengan mudah.
- Bidang Industri --> File server digunakan sebagai pusat sharing file seperti grand design dari sebuah produk sharing file.
- Bidang Perkantoran -->File server digunakan untuk mengatur lalu lintas file yang digunakan atau di share antara satu pihak ke pihak lain sesuai hak aksesnya.
- Bidang Pustaka --> File server yang digunakan untuk direktori file yang dapat dilihat maupun di download oleh pengguna.
- NMBD yaitu daemon yang menggunkan Wins yang dapat di gunkan untuk membantu setiap klien guna melakukan browsing pada jaringan neighbourhood.
- SMBD yaitu sebuah Daemon yang memiliki layanan berbagai pakai printer dan file pada sebuah jaringan yang memakai protocol SMB.
- Ketikan perintah eject dan masukan DVD Binary-1 kemudian ketikan perintah apt-cdrom add untuk membaca media DVD-nya.
- Kemudian ketikan perintah apt-get install samba untuk menginstal aplikasinya.
- Kemudian tekan Y lalu Enter
- Tunggu hinga proses instalasi selesai.
- Masukan perintah berikut untuk membuka file tersebut menggunakan text editor nano : nano /etc/samba/smb.conf
- Kemudian, cari script “security = user” dengan menekan tombol Ctrl + W di keyboard. Maka pada kotak pencarian, ketikkan: security = user, lalu Enter. Jika sudah ketemu, ketikkan di bawah tulisan # security = user, dua baris script berikut :
- Simpan dengan kombinasi tombol Ctrl+O lalu enter kemudian Ctrl+X untuk keluar
- Kemudian kita buat direktori sebagaimana path pada script di atas, yaitu direktori_yang_dishare yang terletak di /home. Gunakan perintah: mkdir /home/direktori_yang_dishare.
- Selanjutnya, berikan hak akses untuk dibaca dan ditulis pada direktori yang baru kita buat, dengan perintah: chmod –R 777 /home/direktori_yang_dishare
- Cobalah isi direktori /home/direktori_yang_dishare tersebut dengan file apa saja. Contoh sederhana, buat file dengan nama: data_siswa dengan menggunakan editor nano. Setelah dibuat dan diisi, simpan file tersebut.
- Terakhir, restart hasil konfigurasi Samba dengan perintah: /etc/init.d/samba restart.
- Jalankan PC client, lalu jalankan perintah run dengan menekan tombol Windows + R pada keyboard. Lalu ketikkan \\smknbinaanprovsu.com, lalu OK
- Maka jika konfigurasi Samba kita sudah berhasil, maka akan ditampilkan direktori share (sebagaimana telah kita buat melalui script pada file utama konfigurasi Samba) yang di dalamnya terdapat file-file yang telah kita bagikan. Dengan demikian, file yang ada di Linux sudah dapat diakses dan dipakai bersama dengan menggunakan flatform Windows.
0 Komentar