Subscribe Us

Advertisement

Mengevaluasi Remote Server

1. Pengertian Remote Server
    Remote Server merupakan server yang anda akses sebagai bagian dari proses client tanpa membuka koneksi terpisah, berbeda, ataupun langsung. SQL Server mengatur komunikasi antar server menggunakan RPC. SQL Server yang client terkoneksi oleh client yang bersangkutan membuka koneksi lain ke remote server dan mengajukan permintaan stored procedure ke remote server. Setiap hasil yang dikirim melewati server local, yang mana nantinya juga akan melewatkan hasilnya ke aplikasi client yang memulainya.

Gambar 1.1. Prinsif kerja remote server

2. Pengertian dan fungsi Telnet

2.1 Pengertian Telnet
    Telnet (Telecommunication Network) adalah suatu protokol client-server yang bisa memberikan akses remote (jarak jauh) untuk login komputer tertentu dalam sebuah jaringan. Telnet (biasa disingkat TN) ini juga bisa diartikan sebagai virtual atau emulasi terminal yang memakai protokol tersebut untuk tujuan yang sama yaitu mengakses komputer tujuan secara remote. Telnet biasanya dipakai untuk login ke komputer lain pada Internet. Selain itu, untuk mengakses berbagai macam layanan umum yang terhubung dengan jaringan internet, termasuk katalog perpustakaan dan database.
    Telnet memberikan akses secara langsung ke berbagai macam layanan yang ada di Internet. Komputer/perangkat Anda sebagai host memang telah menyediakan layanan-layanan, namun jika ada layanan lain yang tidak tersedia, Anda bisa tetap menggunakannya lewat bantuan telnet ini.



2.2 Fungsi Telnet

    Ada banyak fungsi dari teknologi ini sebenarnya dan penjelasannya kurang lebih sama dengan cara kerjanya. Namun inilah fungsi utama telnet, yaitu untuk mengakses sebuah komputer secara jarak jauh. Inilah yang biasa dikenali dengan istilah remote access. Jadi, telnet itu sendiri merupakan program yang memungkinkan komputer Anda untuk dijadikan terminal dari komputer lainnya pada internet. Layanan apa saja bisa dijalankan secara remote.


2.3 Kelebihan Telnet
    Adapun kelebihan dari penggunaan teknologi ini adalah user interface yang tergolong ramah pengguna. Hasilnya akan bagus, Anda yang mengakses dari jauh seolah-olah sedang mengaskes dari dekat. Anda seolah-olah berhadapan langsung dengan komputer lain yang sedang digunakan untuk mengeksekusi command line yang diberikan.


2.4 Kelemahan Telnet

    Sementara itu, kekurangan dari teknologi ini adalah pemakaian otentikasi tanpa enkripsi.  Ini memudahkan pencurian password yang biasa dilakukan oleh pihak yang disebut sniffers. Jika Anda menjadi administrator sistemnya, kami lebih menyarankan Anda untuk menggunakan SSH pada Linux dibanding Telnet Server dalam mengkonfigurasikan sistem Anda.

3. Pengertian SSH
    Secure Shell (SSH) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login antarmuka berbentuk baris perintah, perintah eksekusi dari jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua jaringan komputer ini terkoneksi melalui saluran yang lebih aman.
    SSH ini memakai metode public-key jenis cryptography dalam mengenkripsi komunikasi antara dua host yang ada, demikian juga dalam mengautentikasi pemakai. Dengan metode tersebut, Anda akan memerlukan 2 kunci berbeda yang dipakai nantinya untuk melakukan baik enkripsi maupun dekripsi. Dua kunci itu masing-masing disebut sebagai public key dan private key. Public key adalah kunci yang dipublikasikan ke orang lainnya. Sementara private key berarti kunci yang dirahasiakan, jadi hanya pengguna saja yang mengetahuinya. Masing-masing kunci diatas dapat dipakai dalam melakukan enkripsi maupun dekripsi.

4. Cara Kerja SSH
    Public/private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya. Langkah-langkah koneksinya adalah sebagai berikut :
  • Client bind pada local port nomor besar dan melakukan koneksi ke port 22 pada server.
  • Client dan server setuju untuk menggunakan sesi SSH tertentu. Hal ini penting karena SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
  • Client meminta public key dan host key milik server.
  • Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan dipakai (misalnya TripleDES atau IDEA).
  • Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya menggunakan public key milik server.
  • Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verifikasi.
  • Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam aliran data terenkripsi dalam session key tersebut. Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client dapat selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server. Langkah ketujuh diatas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (username/password, kerberos, RSA dan lain-lain).


5. Perbedaan Telnet dan SSH
    Intinya, TN dan SSH adalah dua buah perintah yang berbeda. TN sebagai perintah eksekusi jarak jauh tanpa menggunakan enkripsi, sedangkan SSH merupakan perintah eksekusi jarak jauh dengan enkripsi. Dampaknya, teknologi SSH tersebut punya tingkat keamanan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan teknologi dari TN. Walaupun memang teknologi TN sudah ditemukan sudah lebih dahulu dan menjadi standarisasi awal. Sehingga SSH bisa dianggap sebagai perkembangannya.

6. Instal SSH
    Pada sistem opersi Linus Debian sumber instalasinya terdapat di DVD-1. Langkah-langkah untuk instalasi SSH Server didalam sistem operasi Debian adalah sebagai berikut :

  • Masukan DVD-1 ke DVD/CD drive
  • Untuk membaca file DVD-1, ketikan perintah berikut "apt-cdrom add"
  • Setelah file DVD-1 terbaca sistem ketikan perintah "apt-get update"
  • Setelah update selesai lanjutkan dengan perintah instal berikut "apt-get install open-ssh-server"
  • Tunggu hingga proses instalasi selesai.

7. Konfigurasi SSH Server di Debian
    Setelah SSH Server selesai diinstal, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi SSH Server dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Gambar 7.1.  Isi file SSH default
  • Untuk masuk kedalam pengeditan file konfigurasi SSH Server ketikan perintah "nano /etc/ssh/sshd_config". Maka akan muncul lebih kurang seperti gambar diatas.
  • Cari baris perintah yang berisikan tulisan port 22, dimana port 22 merupakan port default saat instalasi. Kemudian ganti angka 22 dengan angka yang kamu inginkan, mislanya dari perintah awalnya Potr 22 kita ganti menjadi Port 1990.
  • Setelah selesai mengedit port SSH, silahkan restart SSH dengan perintah "/etc/init.d/ssh restart" agar konfigurasi SSH anda yang baru segera berlanhsung.

8. Pengujian keberhasilan SSH Server

Untuk melakukan pengujian keberhasilan konfigurasi SSH server anda dapat menggunakan salah satu aplikasi yang sudah dijelaskan dipertemuan sebelumnya. Kita contohkan menggunakan aplikasi WinSCP, berikut langkah2 nya :
  • Buka aplikasi WinSCP yang sudah diinstal di komputer client
  • Pastikan kita sudah memiliki hostname dan password hostname dan juga ip address dan port SSH dari komputer server.
  • Pastikan kita sudah memiliki hostname dan password hostname dan juga ip address dan port SSH dari komputer server.
  • Masukan IP address server, port server, hostname server dan password hostname server sesuai gambar berikut 

  • Kemudian klik login. Jika tidak terjadi eror maka konfigurasi SSH sudah berhasil.

Untuk mempermudah kamu dalam melakukan instalasi dan konfigurasi remote server, simak video tutorial berikut ini


Untuk Mengetahui Pemahaman Materi yang sudah kamu pelajari, silahkan uji kemampuanmu dengan mengerjakan Soal Berikut :

Posting Komentar

0 Komentar