3.7.1. Pengertian DNS Server
Domain Name Sistem atau yang biasa disingkat dengan DNS adalah sebuah sistem yang berfungsi menerjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, mengubah nama domain menjadi alamt IP. Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan kedalam alamat IP oleh DNS.
3.7.2. Fungsi DNS Server
DNS memiliki fungsi dalam jaringan internet, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan
- Sebagai penyedia alamt IP bgi tiap host
- Melakukan pendataan server email
- Menerjemahkan nama domain menjadi IP address
- Mempermudah user untuk mengingat website tanpa menghapal alamat IP
3.7.3. Hierarki pada DNS
Domain dikelompokkan dalam hierarki sebagai berikut :
- Root Level Domain yang merupakan puncak hierarki yang diekspresikan berdasarkan periode dan memiliki ciri khas penambahan titik (.) dibelakang domain misalnya youtube.com tanda titik (.) pada .com merupakan Root Level Domain
- Top Level Domain yang merupakan merupakan kata yang posisinya berada paling kanan atau paling belakang dari suatu domain. Misalnya untuk youtube.com, maka Top Level Domain-nya adalah ".com". Top Level Domain dibagi menjadi dua yaitu Generic Top Level Domain (GTLD) yang bersifat general misalnya untuk komersial (.com), untuk pendidikan (.edu), untuk organisasi (.org), untuk instansi pemerintahan (.gov) dan yang kedua yaitu Country Code Top Level Domain (CCTLD) yang didasarkan pada kode negara. Misalnya .id (untuk Indonesia), .us (untuk Amerika Serikat).
- Second Level Domain yang berisikan host dan domain lain, atau sering disebut sub domain. Misalnya pada www.youtube.com maka Second Level Domain-nya adalah "youtube"
- Third Level Domain yang merupakan kata yang letaknya disebelah kiri pada second level domain dan dibatasi dengan tanda titik. Misalnya blog.mrc-tkj.com, maka "blog" merupakan Third Level Domain-nya
- Host Name adalah kata yang terletak di paling depan pada sebuah domain, misalnya untuk www.youtube.com, maka "www" adalah nama host-nya.
3.7.4. Prinsif dan Cara Kerja DNS
Cara kerja DNS adalah sebagai berikut :
- DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
- DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
- DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
- Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
- Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
- Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).
Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas. Perlu dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan istilah pencarian rekursif.
3.7.5. Instalasi DNS Server
Salah satu aplikasi yang sering digunakan sebagai DNS di debian adalah Bind9 ( Barkeley Internet Name Domain versi 9 ). Langkah instalasinya adalah sebagai berikut :
- Paket Bind9 terletak pada DVD Binary-1. Ketikan perintah eject dan masukan DVD Binary-1 kemudian ketikan perintah apt-cdrom add untuk membaca media DVD-nya.
- Kemudian ketikan perintah apt-get install bind9 untuk menginstal aplikasinya.
- Kemudian tekan Y lalu Enter dan tunggu sampai proses instalasi selesai
3.7.6. Konfigurasi DNS Server
Dalam melakukan konfigurasi DNS pastikan IP address Server sudah disetting (sudah dibahas dipertemuan sebelumnya). Kita misalkan IP address Server 192.168.1.1 dan domainnya marisi.sch.id. Lakukan langkah berikut :
- Untuk membuka file zone domain ketikan perintah nano /bind/named.conf.default-zones
- Setelah file terbuka arahkan pointer ke baris paling bawah dan tambahkan scrip konfigurasi berikut.
- Kemudian konfigurasi isi db.domain untuk zone alamat dan db.ip untuk zone IP dengan perintah cd /etc/bind
- Masukan perintah cp db.local db.domain
- Kemudian cp db.127 db.ip
- Masuk ke file db.domain dengan perintah nano db.domain dan sesuaikan dengan isi script berikut
Konfigurasi Forward berada pada file db.domain - Tekan tombol Ctrl+O kemudian Enter untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar dari file db.domain
- Masuk ke file db.ip dengan perintah nano db.ip dan sesuaikan dengan isi script berikut
Konfigurasi reverse berada pada file db.ip - Tekan tombol Ctrl+O kemudian Enter untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar dari file db.ip
- Kemudian tambahkan DNS dan Nameserver di file resolv.conf dengan perintah nano /etc/resolv.conf dan sesuikan dengan isi script berikut
3.7.7. Pengujian dan Pembuktian DNS
Sebelum melakukan pengujian konfigurasi restart terlebih dahulu service networking dan bind9 agar aplikasi berjalan dengan baik. Ikuti langkah berikut :
- Ketikan perintah /etc/init.d/networking restart untuk merestart network
- Kemudian ketikan perintah /etc/init.d/bind9 restart untuk merestart bind9
- Lakukan tes keberhasilan alamat domain dengan mengetikan perintah nslookup marisi.sch.id pastikan hasilnya sama dengan tampilan berikut
Untuk memudahkan kamu dalam melakukan instalasi dan mengkonfigurasi aplikasi DNS Server Bind9 pada Debian silahkan simak video tutorial berikut :
0 Komentar